pidato- makna arti hidup.

 

Assalamu alaikum wr.wb.

Bismillaahirrahmaanirrahiim, Alhamdulillaahi robbil aalamiin, wassolaatuwassalaamualaa asrofil anbiyaa ii wal mursaliin sayyidina muhammadin, wa’ala alihi wa’ashabihiaj’main, Amma ba’du..
Yang terhormat Bapak Slamet Riyada, Spd. Selaku guru Bahasa Indonesia
Yang saya hormati teman –teman tercinta sekalian
Pertama-tama marilah kita panjatkan puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat dan rahmatNya kita dapat berkumpul disini pada pagi hari ini. Shalawat serta salam tetap tercurahkan kepada junjungan kita nabi Muhammad SAW. Karena telah membawa umatnya menuju jalan terang benderang.

Pada kesempatan ini saya akan menyampaikan pidato dengan topik “Memaknai Arti Hidup”.


Teman –teman tercinta

Jika kita melihat kenyataan sekarang, orang-orang sangat dimanjakan oleh jaman. Pengaruh globalisasi membuat kita semakin lupa waktu. Banyak para remaja menghabiskan waktunya untuk bermain game, sosial media seperti facebook an, twitter an, dan hiburan lainnya. Tanpa kita sadari, kita telah menduakanNya yang memberikan kita anugerah umur, namun disia-siakan dengan hal yang tak bermanfaat. Padahal hidup ini sementara dan setiap hari hidup kita semakin berkurang. Miris sekali, ketika ibu menyuruh kita sholat. Kita sering menunda-nundanya dengan mengatakan sebentar bu, ini lagi nanggung. Betapa egoisnya diri kita, nasehat orangtua pun kita abaikan begitu saja.

Teman –teman tercinta, mari kita renungkan..

“Ya Allah, maaf, kami sedang sibuk. kami memang takut neraka, tetapi kami kesulitan mencari waktu untuk mengerjakan amalan yang dapat menjauhkan kami dari neraka-Mu. kami memang berharap surga, tapi kami hampir tak ada waktu untuk mencari bekal menuju surga-Mu.”

Ya Allah, kami sangat sibuk, jangankan berjemaah, bahkan munfarid pun kami tunda-tunda. jangankan rawatib, zikir, berdoa bahkan kewajiban-Mu yang lima waktu saja sudah memberatkan kami. jangankan puasa senin-kamis, bahkan puasa Ramadhan saja kami sering mengeluh. Bagaimana teman-teman betul!

Ya Allah, maaf, kami terlalu sibuk. padahal Engkau memerintahkan kami berwudhu untuk membasuh wajah kami yang telah penat memikirkan dunia. padahal Engkau meminta kami bertakbir ketika jiwa kami terasa letih menggapai cita. padahal Engkau perintahkan kami bersujud untuk meregangkan pundak kami yang telah letih memikul amanah.

Ya Allah, maafkan hambaMu selama ini kami terlalu disibukkan dengan acara televisi, main game, facebookan sehingga hamba lalai dengan kewajiban hamba sebagai seorang pelajar dan lalai tanggung jawab masa depan hamba sebagai generasi penerus bangsa. kami terlalu sombong kepada-Mu, seolah kami tak membutuhkan-Mu. mohon cahayai hati kami, guyur jiwa kami dengan hidayah-Mu. agar jiwa ini mampu mengemban tugas dan tanggung jawab hamba sebagai warga negara yang baik.

Teman –teman yang saya banggakan,

Semoga dengan renungan tadi, membuat kita sadar akan tujuan hidup kita yaitu beribadah kepadaNya. Menjalankan semua perintahNya dan menjauhi semua laranganNya. Menjaga ibadah sholat 5 waktu, puasa, zakat dan sedekah. Ketika ada panggilan adzan, segeralah berangkat ke masjid. Ketika kita bertemu pengemis, berikan sebagian uang kita untuk membantunya. Ingat, dunia ini hanya sementara, mari kita manfatkan hidup kita dengan beribadah dan melakukan aktivitas positif karenaNya. Selagi kita masih muda marilah kita belajar dengan sungguh-sungguh, karena belajar diwaktu muda bagaikan mengukir diatas batu sedangkan belajar diwaktu tua bagaikan mengukir diatas air. Artinya waktu mudalah yang paling tepat untuk mencari ilmu sebagai bekal untuk membangun bangsa menjadi bangsa yang modern dan beradab. Insya Allah, kita termasuk orang-orang yang dicintaiNya dan di masukkan ke dalam surgaNya.

Demikian pidato yang bisa saya sampaikan. Saya minta maaf jika ada kata-kata dan tingkah laku yang kurang berkenan di hati teman-teman. Atas perhatiannya saya ucapkan terima kasih.

Wassalamualaikum wr.wb.

Tinggalkan komentar